Ar_yud's Blog

Tuesday 18 March 2014

Perkembangan Teori Atom



Teori dan model atom John Dalton
Menurut John Dalton, atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi  yang berbentuk bola yang tidak dapat dibagi lagi.
Setiap unsur memiliki atom – atom yang identik satu sama lain. Dan atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur lainnya.
Model atom dalton digambarkan sebagai bola pejal.

Teori dan model atom JJ. Thomson
JJ. Thomson mengemukakan bahwa bola atom bermuatan positif dan elektron menyebar di seluruh bagian atom.
Model atom Thomson diibaratkan sebagai roti kismis atau buah semangka.

Teori dan model atom Ernest Rutherford
Rutherford mengemukakan bahwa atom memiliki inti yang bermuatan positif yang menjadi pusat massa atom dan elektron beredar mengelilingi inti atom.
Namun teori Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom akibat gaya tarik menarik antara inti ( positif  )dengan elektron ( negatif )

Teori dan model atom Bohr
Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan tertentu ( tingkat energi tertentu ) tanpa menyerap atau membebaskan energi.
Teori atom Bohr diibaratkan seperti susunan tatasurya.

Teori dan model atom modern ( Mekanika Kuantum )
Teori mekanika kuantum mengemukakan bahawa teori dan gerakan elektron mengelilingi inti bersifat seperti gelombang , sehingga kedudukan elektron tidak dapat dipastikan , yang dapat ditentukan hanya daerah kebolehjadian ditemukannya elektron yang disebut orbital elektron ( prinsip ketidak pastian Heisenberg ).

Partikel Dasar Atom
Atom tersusun atas tiga partikel dasar yaitu :
Proton : bermuatan positif ( +1 )
Neutron : netral
Elektron : bermuatan negatif ( - 1 )
Proton dan neutron terletak dalam inti atom, sedangkan elektron, beredar mengelilingi inti atom pada kulit atom.

Notasi susunan atom sebagai berikut :
 
 
X = lambang atom
Z = nomor atom
A = Nomor massa

Atom netral  adalah apabila :
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

Ion positif ( melepas elektron )
Adalah apabila atom tersebut melepaskan elektron, sehingga jumlah proton lebih banyak dari jumlah neutron.
Nomor atom  = jumlah proton suatu atom.
Jumlah elektron = Nomor atom – muatan
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton.
Ion negatif ( menerima elektron )
Nomor atom = jumlah proton
Jumlah elektron : Nomor atom + muatan.

Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron merupakan penyusunan elektron dalam kulit atom
Pengisian elektron dalam kulit atom mengikuti aturan aufbau : “pengisian elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian ke subkulit berikutnya yang memiliki tingkat energi lebih tinggi.”
Urutan tingkat energi menurut aufbau sebagai berikut :


Jumlah elektron maksimal pada :
Subkulit s = 2 elektron
Subkulit p = 6 elektron
Subkulit d = 10 elektron
Subkulit f = 14 elektron

Monday 17 March 2014

Sistem Periodik Unsur



Sistem periodik unsur merupakan pengelompokkan unsur – unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atom ( lajur horizontal ) dan kemiripan sifat – sifat unsur ( lajur Vertikal )

Lajur horizontal : periode
Lajur vertikal : golongan

Perkembangan sistem periodik 

Menurut Lavoiser
Antoni laurent Lavoiser  ( Prancis ) mengelompokkan unsur – unsur menjadi gas, tanah, logam dan non logam.

Hukum triad Dobereiner
Tahun 1892, Johan Wolfgang Doberainer ( Jerman ) mengelompokkan unsur – unsur berdasarkan kemiripan sifat.
Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, Massa atom relatif ( Ar) unsur yang di tengah merupakan rata – rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Penemuan Doberainer ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat unsur.
Contoh :
Unsur Ca, massa atom relatifnya ( Ar ) nya adalah = 40
Unsur Sr, massa atom relatifnya ( Ar ) nya adalah = 88
Unsur Ba, massa atom relatifnya ( Ar ) nya adalah = 136
Jadi , Ar unsur pertama ditambah Ar unsur ke tiga , kemudian dibagi dua sama dengan Ar unsur yang di tengah nya ( kedua )
Namun kelemahan sistem periodik ini adalah unsur – unsur yang memiliki sifat mirip lebih dari tiga unsur.

Hukum Oktaf Newlands
Tahun 1864, John A.R. Newlands ( Inggris ) mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Setiap kelompok terdiri atas tujuh unsur
Sifat unsur ke 1 mirip dengan unsur ke 8
Sifat unsur ke 2 mirip dengan unsur ke 9, dst
Kelemahan sistem periodik ini yaitu hanya berlaku untuk unsur dengan massa ataom relatif (Ar ) kecil.

Hukum mendeleev
Tahun 1869 Dimitri Lavonich Mendeleev ( Rusia ) mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat unsur dan kenaikan massa atom relatif.
Unsur – unsur yang sifatnya mirip ditempatkan dalam satu lajur vertikal disebut dengan golongan. Unsur – unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya ditempatkan dalam lajur horizontal, disebut periode.
Kelemahan sistem periodik ini adalah :
Karena berdasarkan kenaikan massa atom relatif, beberapa urutan unsur ada yang terbalik.
Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu, sehingga dalam tabel terdapat banyak tempat kosong.
Keberanian Mendeleev mengosongkan beberapa tempat dengan keyakinan, bahwa masih ada unsur yang belum dikenal adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini, mendorong usaha para ahli untuk menemukan unsur baru. Beberapa dari unsur yang belum dikenal itu telah diramalkan sifatnya oleh mendeleev.

Sistem periodik Moderrn
Tahun 1914, Hnery G.J Moseley ( Inggris ) mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan no atom ( jumlah proton ), bukan berdasarkan massa atom relatif, karena adanya unsur yang memiliki massa atom berbeda tetapi jumlah proton sama.
Sistem periodik modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang , disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik modern dapat dikatakan sebagai penyeempurnaan sistem periodik mendeleev.

Sifat – sifat Sistem periodik 

Jari – jari
Jari – jari atom adalah jarak kulit terluar ke inti atom
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar
Dalam satu periode , dari kiri ke kanan, jari – jari atom makin kecil.

Energi ionisasi ( Ei )
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukanatom netral ( wujud gas ) untuk melepas satu elektron pada kulit terluar membentuk ion positif.
Energi yang diperlukan untuk melepas elektron kedua disebut energi ionisasi ke dua, energi yang diperlukan untuk melepas elektron ketiga disebut energi ionisasi ketiga dan seterusnya.
M (g) à  M+(g) + e-  ..... Ei – 1
M+ (g) à  M2+(g) + e-  ..... Ei – 2
M2+ (g) à  M3+(g) + e-  ..... Ei – 3
Ei besar sukar melepas elektron, sedangkan Ei kecil mudah melepas elektron.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi makin kecil
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi makin besar.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menerima ( menarik ) elektron.
Keelektronegatifan besar mudah menerima elektron ( bermuatan negatif ), sedangkan keelektronegatifan kecil sukar menerima elektron ( bermuatan positif )
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan makin kecil
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, keelektronegatifan makin besar.

Afinitas Elektron ( AE )
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atau diserap suatu atom dalam wwujud gas untuk menerima sebuah elektron.
Jika melepas energi, AE negatif. Jika menerima energi, AE positif.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, afinitas elektron makin kecil
Dalam satu perriode, dari kiri ke kanan, afinitas elektron makin besar.

Sifat logam dan non logam
Unsur logam cenderung melepas elektron ( bermuatan positif )
Unsur non logam cenderung menerima elektron ( bermuatan negatif )
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, sifat logam makin besar
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sifat logam makin kecil.

sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Thursday 13 March 2014

Hukum Bacaan Mim Mati

Pengertian dari mim mati adalah huruf mim yang berharkat sukun

hukum bacaan yang berkaitan dengan uruf mim mati ada 3 yaitu :
  1. Idgham mimi :jika mim mati bertemu dengan huruf mim maka hukum bacaannya disebut dengan idgham mimi. cara membacanya dengan memasukka bunyi huruf mim mati ke dalam huruf mim berikutnya, disertai dengan dengung.
  2. Ikhfa' syafawi : apabila ada mim mati bertemu dengan ba' maka hukum bacaannya disebut dengan ikhfa' syafawi. cara membacanya harus samar - samar di bibir dan didengungkan

 
3. Idzhar Syafawi :hukum bacaan idzhar syafawi terjadi apabila huruf mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiah selain mim dan ba. cara membacanya terang atau jelas di bibir, mulut tertutup serta tanpa dengung.




itulah sedikit mengnai hukum bacaan mim mati. untuk lebih jelasnya mengenai Tajwid dan ingin lebih memperdalam tajwid sendiri di rumah, bisa download Software nya, KLIK DI SINI UNTUK MENDOWNLOAD



 sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Sunday 9 March 2014

UNSUR INTRINSIK NOVEL DAN EKSTRINSIK NOVEL



Unsur Intrinsik Novel :
 
  • Tema adalah pokok pikiran atau masalah yang diungkapkan dalam cerita.
  •  
  • Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,1990:79).

  • Perwatakan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1990:79).

  • Alur/plot adalah jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu.

  • Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawa kisahan, boleh jadi ia tokoh dalam ceritanya (pencerita akuan),boleh jadi pula berada di luarnya (pencerita diaan).
  •  
  •  Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton/pendengar.

  • Latar adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.

  • Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang digunakannya.

Unsur Ekstrinsik Novel :


 
Nilai-nilai yang terkandung
  • Nilai social masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong, menderma, dan lain-lain).
  •  Nilai budaya Nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah.
  • Nilai ekonomi Nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan perdagangan).
  • Nilai filsafat, hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
  • Nilai politik, Nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.  

Mengidentifikasi Pementasan Drama



Drama adalah sebuah karya sastra yang ceritanya atau perannya diperankan oleh aktor biasanya mencerminkan kehidupan kita.

Apresiasi  adalah kegiatan menilai atau menghargai suatu karya sastra.





Unsur – unsur drama :

  1. Pelaku dan perwatakan adalah keseluruhan ciri – ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Unsur pendukung ( tatarias, tata busana dan akting )
  2. Dialog : melalui dialog yang dilakukan, penonton bisa mengetahui isi dan jalan cerita drama tersebut, bahkan dalam bentuk tersurat
  3. Konflik : pertentangan baik antara tokoh dengan dirinya sendiri, pertentangan dengan orang lain bahkan pertentangan dengan alam sekitar.
Peristiwa yang terjadi karena tindakan tokoh dikenal dengan motif, motif berhubungan dengan alasan tokoh mengambil tindakan
Kecenderungan – kecenderungan dasar yang dimiliki manusia misalnya agar dikenal untuk memperoleh suatu pengalaman tertentu.
Situasi yang melingkupi manusia yaitu keadaan fisik dan sosial.
Interaksi sosial, rangsangan yang timbul karena hubungan sesama manusia
Watak manusia itu sendiri, sifat – sifat intelektual, emosional , persepsi, serta sosial kulturalnya.

Cara mengidentifikasi pementasan drama :

  1. Simaklah sebuah pergelaran drama
  2. Amatilah hal – hal yang berhubungan dengan perwatakan dialog dan konflik yang ada di dalamnya
  3. Sampaikanlah hasil analisis perwatakan, tema, dialog ,amanat dan konflik yang ada dalam drama tersebut.
  4. Buatlah rangkuman atau isi pementasan dialog drama tersebut
  5. Sampaikanlah rangkuman tersebut.

Mendengarkan Isi Wawancara



Wawancara adalah kegiatan penting untuk mengetahui  informasi dari seorang narasumber .

Wawancara biasanya ditayangkan di televise atau diperdengarkan di radio.

Berdasarkan perilaku mendengarkan atau menyimak dibagi menjadi dua :

  • Menyimak factual

 Menyimak dengan menangkap ide –ide pokok gagasan penting sang  pembicara atau narasumber, dengan cara :
  1. Memusatkan perhatian pada pesan – pesan oranglain
  2. Berusaha mendapatkan fakta – fakta
  • Menyimak empatik
Menyimak dengan menangkap pemahaman yang berisi materi faktual dan perasaan atau sikap pembicara terhadap isi tersebut fdengan cara :
  1. Memperhatikan isyarat – isyarat nonverbal ( gerak – gerik anggota tubuh )
  2. Menempatkan diri pada posisi orang lain
  3. Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan.

Cara menyampaikan hasil wawancara :
  1. Dengarkan isi wawancara yang disampaikan
  2. Catat pokok – pokok pembicaraaannya
  3. Buatlah rangkumannya berdasarkan pokok – pokok pembicaraan
  4. Kemukakan kembali isi wawancara tersebut secara lisan dengan menggunakan bahasa yang efektif.

Sekian postingan kali ini, semoga bermnafaat.