Ar_yud's Blog

Friday, 28 February 2014

Contoh Resensi

Postingan kali ini, saya akan share tugas Resensi saya dan teman saya. Daripada cuman tergeletak begitu saja, mendingan Share di sini saja ya, siapa tahu bermanfaat. Tugas Resensi ini saya dapat pas kelas 11. Hasilnya memang gak terlalu memuaskan, karena Menurut Nyonya XX, ( guru B.Ind saya ) Buku yang saya resensi dengan teman saya itu mengandung Unsur Kristenisasi. mungkin karena terlalu fanatik kali yak, yasudah ini beberapa contoh Resensi

Resensi Buku Terjemahan




RESENSI BUKU “AKU BUTA DAN TULI SEJAK BAYI”

Identitas Buku:
Judul                           : Aku Buta dan Tuli Sejak Bayi
Penulis                        : Hellen Keller
Penerjemah                 : Dita Sylvana
Penyunting                  : Salahuddien Gz
Pemindai Aksara         : Khrisna Pabichara
Penerbit                       : Kayla Pustaka
Terbit                           : 2010
Tebal                           : 180 hal.
ISBN                           : 978-979-17997-5-1


Biografi Penulis
Hellen Adam Keller lahir sebagai anak yang sehat di Tuscumbia,Alabama, Amerika serikat pada 27 Juni 1880 .Penyakit yang menimpa Helen keller pada saat berumur 19 bulan membuat ia menderita tuli dan buta sebelum ia mengetahui cara membaca dan menulis. Pada saat itu ia diduga mengidap demam otak dan mungkin saja sekarang lebih tepatnya dikenal dengan nama demam scarlet. Karena penyakitnya sejalan bersama pertumbuhannya, ia menjadi anak yang liar dan tidak patuh serta tidak mengenal dengan jelas dunia yang ada disekelilingnya.
Kehidupan Helen keller yang baru dimulai pada Maret 1887 ketika ia berumur kurang lebih 7 tahun. Hari itu merupakan hari yang paling penting yang selalu ia ingat dalam hidupnya, ia kedatangan seorang perempuan Anne Mansfield Sulivan dari Tuscumbia yang menjadi gurunya. Nona Sulivan, merupakan perempuan berumur 20-an lulusan Sekolah khusus orang buta bernama Perkin School. Ia merupakan orang yang mendapatkan penglihatannya kembali melalui serangkaian operasi. Ia datang atas unjuran simpatik Alexander Graham Bell yang merupakan kenalan keluarga Anne. Semenjak hari itu, kedua orang tersebut, menjadi guru-murid yang tak terpisahkan hingga kematiannya pada awal 1936.
Nona Sullivan memulai tugasnya untuk mengubah anak yang tidak terkontrol menjadi sosok yang sukses dengan memberikan boneka yang merupakan buatan anak-anak dari sekolah Perkin (sekolah khusus orang cacat yang kemudian dibuat khusus untuk Helen). Dengan mengejakan d-o-l-l (boneka) melalui tangan , ia berharap dapat menghubungkan objek dengan huruf. Helen ternyata belajar dengan cepat dengan metode yang tepat pula, namun ia tidak tahu bagaimana cara untuk mengucapkan kata-kata. Selama beberapa hari, ia banyak belajar mengeja kata-kata baru namun dengan cara yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Suatu hari ia dan “guru”-panggilan Helen untuk Sullivan- pergi ke tempat sumur pompa terbuka. Nona Sullivan mulai memompakan air dan menaruh tangan Helen dibawah keran air tersebut. Begitu air menyentuh tangan Helen, ia mencoba untuk mengeja secara perlahan kata ‘w-a-t-e-r (air) melalui tangan helen yang satunya kemudian semakin cepat. Tiba-tiba, sinyal itu dapat dimengerti oleh pikiran Helen. Ia akhirnya tahu bahwa water (air) adalah zat dingin luar biasa yang mengalir ditangannya. Setelah ia mengerti, ia berhenti dan menyentuh tanah dan menanyakan ejaan untuknya. Pada saat malam tiba, ia sudah mempelajari 30 kata-kata baru.
Sewaktu ia mengecap pendidikan, ia belajar menguasai alphabet dengan cepat, baik manual maupun huruf timbul khusus bagi orang buta serta meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Di tahun 1890, ketika umurnya masih 10 tahun, ia mencoba untuk belajar berbicara. Entah bagaimana ia mengetahui bahwa seorang gadis buta tuli di Norway sudah dapat berbicara dengan baik. Nona Sarah Fuller di Horace Mann School merupakan orang pertama yang menjadi guru vokal untuknya.
Sejak ia masih kecil, ia selalu berkata suatu hari saya akan masuk perguruan tinggi dan akhirnya ia membuktikannya. Pada tahun 1898, ia berhasil masuk ke Cambrige school for young ladies sebelum akhirnya ia masuk ke Radcliffe College pada musin gugur 1900 dan menamatkan sekolahnya pada tahun 1904 dengan prestasi Cumlaude. Selama tahun-tahun berikutnya sampai ia meninggal di tahun 1936, Anne Sullivan selalu berada disampingnya, terus menerus mengeja buku demi buku, ceramah demi ceramah melalui tangan Helen.
Pendidikan formalnya berakhir sewaktu ia menerima gelar Sarjana Muda, namun selama hidupnya ia selalu belajar secara informal hal-hal yang penting bagi masyarakat moderen. Dengan pengetahuannya yang luas serta banyaknya pencapaian dibidang pendidikan, ia dianugerahkan gelar doktor kehormatan dari temple university dan harvard university seta dari universitas Glasgow di Skotlandia; Berlin, Jerman; Delhi, India; dan Witwatersran di Johannesburg Afrika Selatan. Ia juga merupakan peserta kehormatan untuk education institute di Scotland.
Pada tahun 1905, Anne Sullivan menikah dengan John Macy,seorang kritikus dan sosialis terkemuka. Pernikahan tersebut tidak merubah hubungan guru dan murid tersebut. Helen akhirnya tinggal bersama Anne dan suaminya. Keduanya terus memberikan waktu untuk pendidikan dan aktifitas Helen. Selama masih berstatus murid di Radcliffe, Helen memulai karir menulis yang kemudian ditekuninya selama hampir 50 tahun. Pada tahun 1903, The story of My Llife (kisah hidupku) muncul dalam bentuk cerita bersambung di Ladies Home Journal dan kemudian muncul dalam bentuk buku. Merupakan karya yang paling populer dan telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa termasuk Marathi, Pusthu, Tagalog dan Vedu. Juga dibuat dalam bentuk edisi buku tipis di Amerika Serikat. Publikasinya yang lain adalah : Optimis; An Essay; The World I Live In; The song of the stone wall; Out of the Dark; My Religion; Midstream- my later life; Peace at eventide; Helen Keller in Scotland; Helen Keller Journal; Let us have faith; Teacher, Anne Sullivan Macy dan the open door.

Sinopsis

Heller Keller adalah perempuan penderita buta-tuli sejak usia 19 bulan. Seperti berada dalam mimpi abadi, baginya tidur dan jaga tak bisa dibedakan. Semua gelap dan membisu. Tetapi dengan kekuatan jiwanya, seiring bertumbuhnya kesadaran, perlahan-lahan ia berikhtiar melampaui cacat fisiknya.
Ia belajar ‘melihat’ dan ‘mendengar’ dengan tangan, hidung, dan lidahnya. Tatkala mata dan telinga berhenti berfungsi, penglihatan batin dan imajinasinya berkembang pesat. Ia dapat menyimak music orchestra atau lolong serigala dengan merasakan getaran suara yang merambat melalui udara dan benda-benda. Kepekaannya bahkan membuatnya mampu meramal datangnya peristiwa, seperti badai, sebelum itu terjadi.

Dunia yang tak ramah bagi orang seperti dirinya ia taklukkan dengan capaian-capaian mengagumkan. Ia penderita buta-tuli pertama yang meraih gelar sarjana dan menulis sejumlah buku masterpiece yang menginspirasi jutaaan pembaca. Ia juga berhasil menjawab keangkuhan orang-orang yang mengagungkan kemampuan indrawi dan mengabaikan dunia batin yang lebih kaya. Buku ini adalah rekaman Hellen Keller tatkala menjelajahi kegelapan dan kesunyian di dalam dirinya. Dengan gaya bertutur yang indah mempesona, dibabarnya rahasia sentuhan, penciuman, perasaan, imajinasi, mimpi dan daya spiritual yang merupakan potensi terbesar manusia.

Hellen Keller adalah salah satu tokoh besar dunia. Ia bagaikan cermin bening untuk mengaca dan berintrospeksi. Melaluinya kita bisa belajar untuk meniti ke dalam diri, menyimak penglihatan di dalam batin, mendengar suara-suara jiwa yang hening-bening, jauh dari hiruk-pikuk dunia yang maya. Ia bukan hanya cermin bagi para tunanetra dan tunarungu, tetapi juga bagi kita yang memiliki kemampuan melihat dan mendengar secara fisikal.

Simak kalimat-kalimat menyentuh hati dari Hellen Keller:

- Jauh lebih baik berlayar selamanya di malam kebutaan, tetapi mempunyai perasaan dan pikiran, daripada hanya berpuas diri dengan kemampuan untuk melihat semata.
- Aku berusaha menjadikan penglihatan di mata orang lain sebagai mentariku, musik yang didengar telinga orang lain sebagai simfoniku, dan senyum di bibir orang lain sebagai kebahagiaanku.
- Kembalikan lagi perasaan batin yang indah dan sempurna pada tempatnya, niscaya anda akan memberiku perasaan sukacita yang merupakan bukti terbaik dari kenyataan ini.
- Ketajaman penglihatan kita tidak bergantung pada kemampuan mata kita melihat, tetapi pada kemampuan kita merasakan. Keindahan tidak tercipta dari pengetahuan belaka.
- Manusia yang melihat ke dalam batinnya pada akhirnya akan menemukan luas dan makna semesta.
- Dunia yang dibangun oleh imajinasi dari pengalaman dan gagasan yang tak terhitung jumlahnya jauh lebih indah daripada dunia yang dapat diindra.
- Cinta dan iman bersemi dan tumbuh dari proses spiritual yang hanya sedikit mengandalkan kemampuan indrawi.
- Orang bilang, kerlingan mata seseorang kekasih mampu menggetarkanmu dari suatu jarak. Tetapi tiada jarak dalam sentuhan tangan seorang kekasih.
- Segala hal memiliki keajaiban, termasuk kegelapan dan kesunyian, dan aku belajar bahwa bagaimanapun keadaanku, pasti ada kepuasan di dalamnya.
- Hanya cinta yang kuasa meruntuhkan dinding yang memisahkan kita dan kebahagiaan.

Kelebihan Buku

Saat bercermin, kita (hampir) tidak pernah berpuas diri saat memandangi pantulan tubuh kita sendiri. Badan kurang langsing, hidung kurang mancung, dagu kurang lancip, dan alasan kurang lainnya. Tapi, pernahkah kita berpikir apa rasanya jika kita mengalami kebutaan atau tuli seumur hidup? Apa rasanya juga bila mengalami kedua hal tersebut secara bersamaan? Hellen Keller akan menceritakan kehidupan nyatanya dalam buku ini tentang kesunyian, pergulatan batin perempuan tunanetra-tunarungu yang menaklukkan dunia.

Dari buku ini kita belajar untuk mensyukuri akan nikmat yang telah kita dapatkan.Saya selalu percaya dengan kalimat: “Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan”. Juga potongan ayat dalam Al-Quran: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” Serta “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum mereka merubah nasib mereka.” Sehingga dari buku ini saya dapat menyadari bahwa Allah SWT Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Penyayang, Maha Segalanya. Asalkan kita rajin berusaha.

Kekurangan

Bagi orang awam, termasuk saya ada beberapa kalimat yang belum dimengerti maknanya. Sehingga tidak sedikit orang yang mencibir buku ini dan beranggapan negatif kepada buku ini.


Resensi Buku Novel


RESENSI BUKU “JANGAN PANGGIL AKU BANCI”

Identitas Buku
Judul                           : Jangan Panggil Aku Banci
Penulis                        : Drs.Mohammad Jabidi
Penerbit                       : CV Sahabat
Terbit                           : 2005
Tebal                           : 95 hal.
ISBN                           : 979-3904-30-5

Penulis
Drs.Mohammad Jabidi adalah seorang penulis novel untuk remaja di CV sahabat.Ia telah memenangkan Sayembara Penulis Buku Bacaan Tingkat Nasional yang diselenggarakan
Pusat Perbukuan  Depdiknas tahun 2004.
Buku milik beliau ini lebih dikenal di dunia pendidikan karena buku-buku beliau memang
sengaja diperuntukan bagi siswa/siswi SMA ataupun SMP.

Sinopsis
Kita semua pasti tidak mau dilahirkan berbeda tetapi jika itu memang sudah takdir kita, kita
harus iklas menerimanya.Itu juga yang selalu dipikirkan Faisal Reza Firmansyah (tokoh utama
dalam novel ini) sehingga dia dapat bertahan dari segala cobaan yang datang padanya .

Namanya juga memiliki sebuah makna yang amat berharga Faisal artinya
kemenangan atau jaya sedangkan Reza Firmansyah berarti pangeran pilihan.Itu Berarti namanya
memiliki makna Pangeran Pilihan yang Jaya.

Faisal sangat tampan namun sifatnya lemah gemulai, mungkin ini disebabkan karena dia suka
menari dari kecil dia memang sudah hobi menari.Apalagi saat ayahnya meninggal dan ibunya
dirawat di rumah sakit jiwa, dia hanya bisa mengandalkan uang pensiunan ayahnya dan uang
hasil ia bekerja sebagi penari.Namun semua itu tidak mengalahkan semangatnya untuk sekolah.

Profesi yang dijalani Faisal kerap menjadi sindiran bagi teman sekelasnya.”Bencong!!” atau yang kita kenal dengan Banci sudah menjadi kata yang sangat akrab di telinga Faisal.Justru
Faisal tumbuh menjadi anak yang mandiri daripada teman-temannya.

Dalam Novel terdapat macam-macam konflik baik itu tentang persahabatan dan kehidupan
Faisal.Di sini juga ditunjukan perjuangannya menahan rasa malu dengan sifat yang ia miliki.



Kelebihan
Dalam novel ini, kata-kata yang digunakan adalah bahasa yang akrab di telinga anak muda bahkan kata yang ada dikalangan para banci.Sehinngga kita tidak akan bosan saat membaca
novel ini.
Dengan membaca Novel ini juga kita dapat merasakan perasaan orang-orang yang bernasib
seperti Faisal.Kita akan lebih mengerti karakter orang-orang seperti itu dan setidaknya kita
akan merasa kagum akan pribadi Faisal yang tegar dan mandiri.

Kekurangan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Novel ini menggunakan bahasa yang berada dika-
langan banci maka bisa dikatakan novel ini tidak cocok untuk anak SD.Novel ini hanya cocok
untuk anak SMA dan SMP yang dapat berpikir positif.

 
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.  Untuk materi mengenai Resensi buku bisa dilihat Di Sini.




No comments:

Post a Comment